Sponsor

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Rabu, 08 Oktober 2014

Cara Cerdas Memilih Tempat Kursus Kreativitas

Tentunya anak yang berpikir kreatif menjadi dambaan setiap Ayah dan Bunda. Sebab anak kreatif tidak hanya memiliki kecerdasan secara akademis, tetapi juga memiliki kecerdasan emosional. Namun tentu sebelumnya Ayah dan Bunda harus bisa menentukan seperti apa kursus kreativitas yang baik dan berkualitas.
Pada artikel ini saya akan menjelaskan apa saja yang harus diperhatikan dalam menentukan kursus kreativitas yang cocok untuk Ayah dan Bunda:


  1. Pilihlah tempat kursus yang menyediakan tenaga pengajar yang memiliki keahlian berkomunikasi dan memahami kondisi psikologis anak. Karena orang yang memiliki pendidikan komunikasi sebagian besar memahami cara menyampaikan materi dengan baik dan tepat sasaran. Sehingga anak anda mudah memahami materi apa yang disampaikan dan mudah dipraktikan.
  2. Pilihlah tempat kursus yang memperhatikan perkembangan anak baik melalui laporan, data perkembangan dan foto proses karya anak. Lembaga kursus yang baik memberikan foto karya anak apa adanya (dalam bentuk aktivitas kegiatan) bukan pamer karya yang sudah bagus. Sebab dari foto yang berbentuk aktivitas maka Ayah dan Bunda dapat melihat secara langsung bahwa karya tersebut benar-benar dibuat oleh anak anda bukan buatan guru.
  3. Pilihlah tempat kursus yang resmi dan diakui oleh dunia dan menjadi member event dunia. Misalnya kursus bisa memfasilitasi siswa untuk mengikuti kejuaraan regional, nasional dan Internasional.
  4. Bedakan antara kursus kreativitas dan robotika. Kursus robotika belum tentu dapat membentuk anak menjadi kreatif. Namun kursus kreatif sudah tentu bisa membuat dan merakit robotika dengan kreativitas siswa.
  5. Tempat kursus harus mengajarkan kedisiplinan siswa baik di dalam maupun di luar kelas. Misal: kursus memiliki jadwal yang ketat dan tegas.
Demikianlah cara cerdas menentukan atau memilih tempat kursus kreativitas yang berkualitas. Semoga dapat membantu Ayah dan Bunda dalam memilih kursus kreativitas yang cocok untuk anak Anda.

Sabtu, 04 Oktober 2014

Langkah Operasional Implementasi Proses Pembelajaran Discovery Learning


Menurut Syah (2004:244) dalam mengaplikasikan Discovery Learning di kelas,ada beberapa prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar secara umum sebagai berikut.
1) Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsangan)
Pertama-tama pada tahap ini siswa dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan tanda tanya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Disamping itu guru dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.



2) Problem Statement (Pernyataan/Identifikasi Masalah)
Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutya adalah guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah) (Syah 2004:244).  Permasalahan yang dipilih itu selanjutnya harus dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, atau hipotesis, yakni pernyataan sebagai jawaban sementara atas pertanyaan yang diajukan.
Memberikan kesempatan siswa untuk mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan yang mereka hadapi, merupakan teknik yang berguna dalam membangun siswa agar mereka terbiasa untuk menemukan suatu masalah.



3) Data Collection (Pengumpulan Data)
Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis (Syah, 2004:244). Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya  hipotesis.
Dengan demikian siswa diberi kesempatan untuk mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan narasumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya. Konsekuensi dari tahap ini adalah siswa belajar secara aktif untuk menemukan sesuatu yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi, dengan demikian secara tidak disengaja siswa menghubungkan masalah dengan pengetahuan yang telah dimiliki.



4) Data Processing (Pengolahan Data)
Semua informasi hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu (Djamarah, 2002:22). Dataprocessing disebut juga dengan pengkodean/kategorisasi yang berfungsi sebagai pembentukan konsep dan generalisasi. Dari generalisasi tersebut siswa akan mendapatkan pengetahuan baru tentang alternatif jawaban/ penyelesaian yang perlu mendapat pembuktian secara logis.



5) Verification (Pembuktian)
Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing (Syah, 2004:244). Verification menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya.
Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.


6) Generalization (Menarik Kesimpulan/Generalisasi)
Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi (Syah, 2004:244). Berdasarkan hasil verifikasi maka  dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi. Setelah menarik kesimpulan  siswa harus memperhatikan proses generalisasi yang menekankan pentingnya penguasaan pelajaran  atas makna dan kaidah atau prinsip-prinsip yang luas yang mendasari pengalaman seseorang, serta pentingnya proses pengaturan dan generalisasi dari pengalaman-pengalaman itu.


Sabtu, 27 September 2014

Peran Lego di Sekolah

LEGO merupakan mainan yang sangat popular di dunia, hal ini dikarenakan produknya yang dapat di bongkar pasang dan disusun sesuai dengan kreatifitas dari si pengguna tanpa ada batasan bentuk. Dahulu Lego hanya berupa brick warna-warni yang dapat di susun dan dirangkai menjadi suatu objek seperti rumah-rumahan, mobil dan lain-lain.

Lego-en.wikipedia.org Seiring dengan banyaknya minat yang muncul untuk menggunakan LEGO sebagai mainan untuk anak-anak yang memiliki nilai kreatifitas tinggi, dan pengembangan daya imajinasi yang bagus, akhirnya diluncurkan divisi LEGO Education. 

LEGO Education lebih memfokuskan kepada unsur pendidikan yang dapat menjadikan LEGO bukan hanya sekedar mainan, tetapi dapat dijadikan sebagai salah satu media pembelajaran yang menarik bagi para siswa/i. Karena dengan menggunakan LEGO Education, para anak-anak dapat belajar sambil bermain.

Dalam artikel ini, kita akan menggali informasi lebih mendalam mengenai LEGO Education. Produk LEGO Education ini lebih fokus untuk dapat menjadikan LEGO Education sebagai media pembelajaran untuk para siswa/i dalam menerapkan materi pembelajaran di sekolah, diantaranya adalah matematika, Fisika, Bahasa, dll. Hal ini yang menjadi alasan bagi beberapa sekolah untuk menggunakan LEGO Education sebagai salah satu media yang digunakan dalam after school activity (Ekstra Kulikuler).
Di LEGO Education, ada 2 segment produk yang berbeda diantaranya adalah:

Biasanya segment ini difokuskan untuk anak umur 7 tahun, dimana anak-anak diajarkan untuk dapat merakit object yang dapat digerakan dengan tuas. Didalam pembelajaran mekanik ini, anak-anak diharapkan dapat mengerti konsep dari Gears, roda, tuas, dan katrol dan menerapkannya dalam konstruksinya.
Untuk segment ini biasanya difokuskan untuk anak umur 8 tahun ke atas, bahkan bisa sampai tingkat universitas. Di Segment ini para siswa/I diajarkan untuk dapat mengenal konsep robotic, yaitu merakit dan memprogram.  Robotic class juga sudah menggunakan sensor sebagai alat bantu robot untuk dapat mendeteksi rangsangan dari luar, sensor tersebut diantaranya adalah: sensor suara, jarak, cahaya dan sensor sentuh. 

Untuk programnya jangan khawatir, karena di LEGO Robotik sudah menggunakan set LEGO Mindstorms NXT Education, yang dapat menerima beberapa jenis pemrograman (open source) seperti: java, C++, ataupun NXT G (program bawaan produk Mindstorms NXT dimana interfacenya icon-based/flowchart).

Di robotic ini, para siswa/i diharapkan dapat menerapkan teori yang sudah diajarkan di sekolah, dan menerapkannya di pemrograman robotic ini. Selain itu kita juga berharap dengan belajar LEGO robotic ini, para siswa dapat mengasah jiwa kreatifitas, problem solving dan jiwa bersaing.

Tiap tahunnya LEGO Education selalu menyelenggarakan kompetisi yang di adakan oleh perwakilannya di masing-masing Negara. Kompetisi ini bertujuan untuk mengajarkan anak- anak agar dapat belajar menyelesaikan masalah, berpikir secara kreatif untuk dapat menyelesaikan tantangan yang diberikan di perlombaan. Untuk di Indonesia kompetisi LEGO Education diadakan oleh MIKROBOT yang merupakan distributor untuk produk LEGO Education di Indonesia. Acara kompetisi tahunan di Indonesia dinamakan IRO (Indonesian Robotic Olympiad).

Indonesian Robotic Olympiad ini sudah diadakan dari tahun 2004, dan di ikuti oleh perwakilan siswa/i tingkat SD, SMP, SMA dan umum dari berbagai daerah di Indonesia. Di dalam kompetisi ini, diharapkan dapat menghasilkan para siswa/i yang berkualitas dan dapat mewakili Indonesia di ajang kompetisi LEGO Educationtingkat dunia.

Yuk buat temen-temen yang hobi main Lego, salurkan hobi nya ke hal-hal positif, siapa tau dari hobi bisa jadi juara lomba LEGO Education tingkat dunia.




Kamis, 25 September 2014

Tekanan dalam belajar


Saat ini sekolah memiliki pengaruh yang besar terhadap tingkat stress anak. Target pencapaian yang tinggi menambah beban anak dalam belajar. Selain itu tugas yang diberikan sekolah menambah tekanan anak semakin tinggi. Namun terkadang orang tua menambah beban belajar anak dengan cara mengikuti beberapa kursus. Sehingga membuat anak semakin tertekan dengan tugas yang diberikan oleh lembaga kursus.
Oleh karena itu anak perlu membebaskan diri dari tekanan diatas untuk sementara waktu. Selain materi sekolah yang dikursuskan, sangat penting menentukan kursus kreativitas untuk anak sebagai sarana belajar dengan cara yang berbeda dari kursus biasa pada umumnya. Agar anak memiliki suasana dan pengalaman baru dalam belajar, khususnya melepaskan tekanan dari sekolah untuk sementara.
Creativkids education merupakan solusi yang tepat dalam hal belajar dengan cara yang menyenangkan tanpa menambah tekanan kepada anak. Metode yang diajarkan CreativKids education berbeda dari kursus yang ada pada umumnya. Karena CreativKids education memiliki 3 dasar filosofi yang dijadikan silabus:
  1. Stress Released for Children
  2. Learning by Making
  3. Ways of thinking

Rabu, 24 September 2014

Manfaat Lego



Berikut ini beberapa kegunaan dan manfaat mainan lego untuk balita yang diolah dari berbagai sumber terkemuka, yaitu:

Parsial. Kecerdasan parsial atau kecerdasan ruang termasuk diantaranya kecerdasan dimensional balita dapat dilatih dan dikembangkan dalam menyusun potongan balok ataupun kubus ketika disusu  secara vertikal ataupun horisontal. Konsep dasar bangun ruang mengenai panjang, lebar dan tinggi sebuah bangun dapat dikenalkan semenjak dini.

Kreativitas dan imajinasi. Daya imajinasi dan kreatifitas balita dapat dilatih dan dikembangkan dalam permainan lego ini. Membuat rumah-rumahan atau robot-robotan yang memiliki keanekaragaman bentuk dan pola merupakan stimulasi dasar dalam mengembangkan daya kreatifitas dan imajinasi balita dalam menyusun sebuah bangun ruang.

Analitis. Kemampuan analitis balita didasarkan pada pengamatan dan kesesuaian antar pilihan bentuk bangun dengan model atau bentuk bangunan yang sesungguhnya. Misalnya bentuk atap rumah adalah segitiga sedangkan bentuk roda adalah bulat dan bentuk bola adalah bundar.
Ketrampilan. Ketrampilan dalam menyeimbangkan penyusunan block atau potongan balok agar tidak mudah jatuh ataupun tetap kokoh dalam posisinya bisa dilatih juga. Balita akan mengembangkan ketrampilan desain konstruksi bangunan yang tepat disesuaikan dengan tingkat kestabilan struktur.

Motorik halus. Ketelitian dalam menyatukan atau memasangkan antar bentuk agar dapat menyatu dapat digunakan untuk melatih dan mengembangkan kemampuan motorik halus balita.

Demikianlah beberapa kegunaan dan manfaat lego untuk anak-anak. Bila perlu orangtua mencari tempat kursus kreativitas untuk anak-anak agar dapat meningkatkan kemampuan di atas. Semoga bermanfaat.

Minggu, 21 September 2014

Website ckbintaro.com diluncurkan

Website ckbintaro.com merupakan situs resmi dari creativkids Education center Bintaro. Situs ini dibangun sebagai sarana komunikasi untuk para orang tua siswa dengan lembaga kursus Creativkids Center Bintaro. Adapun fitur dari antara lain adalah sebagai berikut:
-          Layanan LPS Online
-          Galeri Kegiatan Siswa
-          Event & Promo
-          Registrasi Online

Diharapkan dengan hadirnya website ckbintaro.com dapat memudahkan komunikasi antara Lembaga Creativkids Bintaro kepada masyarakat.

Kursus Kreativitas Untuk Anak-anak

Website ckbintaro.com merupakan situs resmi dari creativkids Education center Bintaro. Situs ini dibangun sebagai sarana komunikasi untuk para orang tua siswa dengan lembaga kursus Creativkids Center Bintaro. Adapun fitur dari antara lain adalah sebagai berikut:
-          Layanan LPS Online
-          Galeri Kegiatan Siswa
-          Event & Promo
-          Registrasi Online

Diharapkan dengan hadirnya website ckbintaro.com dapat memudahkan komunikasi antara Lembaga Creativkids Bintaro kepada masyarakat.