LEGO merupakan mainan yang sangat popular di dunia, hal ini dikarenakan produknya yang dapat di bongkar pasang dan disusun sesuai dengan kreatifitas dari si pengguna tanpa ada batasan bentuk. Dahulu Lego hanya berupa brick warna-warni yang dapat di susun dan dirangkai menjadi suatu objek seperti rumah-rumahan, mobil dan lain-lain.
Lego-en.wikipedia.org Seiring dengan banyaknya minat yang muncul untuk menggunakan LEGO sebagai mainan untuk anak-anak yang memiliki nilai kreatifitas tinggi, dan pengembangan daya imajinasi yang bagus, akhirnya diluncurkan divisi LEGO Education.
LEGO Education lebih memfokuskan kepada unsur pendidikan yang dapat menjadikan LEGO bukan hanya sekedar mainan, tetapi dapat dijadikan sebagai salah satu media pembelajaran yang menarik bagi para siswa/i. Karena dengan menggunakan LEGO Education, para anak-anak dapat belajar sambil bermain.
Dalam artikel ini, kita akan menggali informasi lebih mendalam mengenai LEGO Education. Produk LEGO Education ini lebih fokus untuk dapat menjadikan LEGO Education sebagai media pembelajaran untuk para siswa/i dalam menerapkan materi pembelajaran di sekolah, diantaranya adalah matematika, Fisika, Bahasa, dll. Hal ini yang menjadi alasan bagi beberapa sekolah untuk menggunakan LEGO Education sebagai salah satu media yang digunakan dalam after school activity (Ekstra Kulikuler).
Di LEGO Education, ada 2 segment produk yang berbeda diantaranya adalah:
Biasanya segment ini difokuskan untuk anak umur 7 tahun, dimana anak-anak diajarkan untuk dapat merakit object yang dapat digerakan dengan tuas. Didalam pembelajaran mekanik ini, anak-anak diharapkan dapat mengerti konsep dari Gears, roda, tuas, dan katrol dan menerapkannya dalam konstruksinya.
Untuk segment ini biasanya difokuskan untuk anak umur 8 tahun ke atas, bahkan bisa sampai tingkat universitas. Di Segment ini para siswa/I diajarkan untuk dapat mengenal konsep robotic, yaitu merakit dan memprogram. Robotic class juga sudah menggunakan sensor sebagai alat bantu robot untuk dapat mendeteksi rangsangan dari luar, sensor tersebut diantaranya adalah: sensor suara, jarak, cahaya dan sensor sentuh.
Untuk programnya jangan khawatir, karena di LEGO Robotik sudah menggunakan set LEGO Mindstorms NXT Education, yang dapat menerima beberapa jenis pemrograman (open source) seperti: java, C++, ataupun NXT G (program bawaan produk Mindstorms NXT dimana interfacenya icon-based/flowchart).
Di robotic ini, para siswa/i diharapkan dapat menerapkan teori yang sudah diajarkan di sekolah, dan menerapkannya di pemrograman robotic ini. Selain itu kita juga berharap dengan belajar LEGO robotic ini, para siswa dapat mengasah jiwa
kreatifitas, problem solving dan jiwa bersaing.
Tiap tahunnya LEGO
Education selalu menyelenggarakan kompetisi yang di adakan oleh perwakilannya di masing-masing Negara. Kompetisi ini bertujuan untuk mengajarkan anak- anak agar dapat belajar menyelesaikan masalah, berpikir secara kreatif untuk dapat menyelesaikan tantangan yang diberikan di perlombaan. Untuk di Indonesia kompetisi LEGO Education diadakan oleh MIKROBOT yang merupakan distributor untuk produk LEGO Education di Indonesia. Acara kompetisi tahunan di Indonesia dinamakan IRO (Indonesian Robotic Olympiad).
Indonesian Robotic Olympiad ini sudah diadakan dari tahun 2004, dan di ikuti oleh perwakilan siswa/i tingkat SD, SMP, SMA dan umum dari berbagai daerah di Indonesia. Di dalam kompetisi ini, diharapkan dapat menghasilkan para siswa/i yang berkualitas dan dapat mewakili Indonesia di ajang kompetisi LEGO Educationtingkat dunia.
Yuk buat temen-temen yang hobi main Lego, salurkan hobi nya ke hal-hal positif, siapa tau dari hobi bisa jadi juara lomba LEGO Education tingkat dunia.